Minggu, 27 Juli 2014

Volume 5 Chapter 1 : Night-Talk Deceive




Cerita Malam Menipu

"…tidak tidak, itu adalah kebenaran. Lagipula aku tidak punya alasan untuk berbohong tentang ini."

Setelah menyelesaikan kalimatku, ekspresi gadis itu mengatakan bahwa dia masih curiga.

Mungkin, karena aku.

…mencurigaiku adalah hal yang cerdas.

Bagi seseorang sepertiku, seseorang yang ahli dalam menipu mata orang lain’, kecurigaan dapat dianggap sebagai hal terbaik untuk dilakukan

“Kau tak percaya padaku, huh…Aku hanya berusaha memberitahumu bagaimana untuk menemukan 『tubuh aslimu』, hanya itu.”

Bereaksi terhadap kalimatku, gadis itu, masih saja keras kepala, dengan rasa malas dan mengangguk.
Yah, dia tidak bisa disalahkan.
Karena, aku mengatakannya dengan cara misterius, masuk akal kalau dia tidak mempercayaiku. 

Tentu saja, aku punya sebuah alasan untuk mengatakannya dengan cara aneh.
Bahkan aku tidak ingin untuk dibenci oleh orang lain.
Aku hanya ingin orang lain untuk tidak percaya “diriku yang bahkan aku tidak bisa percaya.”

Aku tidak bisa memahami diriku sendiri.
Apa yang kusuka, apa yang kubenci, apa yang ingin kulakukan, mengapa aku berada di sini.
Sifat seperti apa aku ini, aku tidak tahu sama sekali.
Karena itulah aku tidak ingin orang lain untuk percaya pada kata-kata seseorang sepertiku.
Dicurigai, Disangkal, bahkan dihancurkan akan menjadi lebih baik.
Hanya seperti itu akan membuatku untuk, sekali lagi, menemukan - 『diriku yang asli』 ketika aku disakiti.

…biarpun aku mengatakan itu, bisa saja ini adalah sebuah 『kebohongan』juga.
Tidak bisa untuk melihat hatiku yang sebenarnya karena aku menimbun kebohongan di atas kebohongan, benar-benar merusak urat syaraf.

Namun, gadis ini bisa menjadi anak yang sangat baik.
Mempunyai 『diri』 yang kuat yang dengan cakap untuk mencurigai orang lain. Adalah sesuatu yang membuatku sangat iri.

“…yah kalau begitu, mari melakukannya. Sebelum aku membawamu ke tempat itu, aku akan menceritakanmu sebuah cerita, yang tidak akan membuatmu bosan. Jika kau bosan, kau bebas untuk pergi kemanapun kau mau.”

Gadis itu masih melihat ke arahku dengan mata tidak percaya.
Tentu saja, itu adalah sesuatu yang seharusnya terjadi.

“Aa~h, ini bukan cerita aneh, kau tahu? Ini hanya penceritaan ulang pengalaman pribadi. Meskipun ini bukan sesuatu yang layak disombongkan, ini tak akan membuatmu bosan.”

“…bagaimana kalau kau anggap saja sebagai lelucon dan cobalah untuk mendengarku?”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar