Kamis, 31 Juli 2014

Mekakucity Actors Drama CD : The Old Days




Nama: the old days (masa lalu)
Karakter: Shintaro Kisaragi, Ayano Tateyama
Tanggal Rilis: 18 Juni 2014
Album: daze/days
Durasi: 11:05
Tipe: CD Single, Limited Edition, Drama CD




SKRIP:


[tap tap tap]

Shintaro: Kurasa tidak mengherankan. Pada saat ini tak ada seorangpun disini. Namun, mengapa sekolah di malam hari begitu mengerikan?

Tidak hal aneh yang akan muncul , 'kan?

[tetesan]

Shintaro: (berteriak)

Shintaro: Oh ... oh, itu hanya wastafel. Jangan menakut-nakutiku seperti itu, sialan! (menghela nafas…) Melupakan dompetku di kelas pada

semester pertama. Aku benar-benar tak beruntung. Mengapa aku harus datang ke sekolah larut malam pula sih?

Shintaro: Selain itu… orang-orang di kelas baruku hanya sekelompok idiot. Nilai rata-rata dari tes terakhir mereka sangat rendah, juga. Itu

saja akan baik-baik saja, tapi mereka menjengkelkan dan dengan keras mereka menendang meja. Sama sekali tidak masuk akal. Apa yang

bisa kudapatkan dengan menghabiskan waktu bersama orang-orang seperti itu pula? Lebih baik untuk hanya membaca buku pelajaran di

rumah. Hal yang sama berlaku untuk teman-teman sekelasku tahun lalu, juga. Mereka berbicara tentang menjadi teman tapi itu semua

hanya berpura-pura, berbicara omong kosong di belakang punggung satu sama lain. Tidak ada yang lebih menjijikan dari itu. Apa sih, mereka itu? Jika kau akan pergi melewati semua kesulitan itu, kenapa tidak hanya kau sendirian dari awal. Tidak… kenyataannya, mengapa aku datang ke tempat seperti ini? Itu benar. Akan lebih mudah untuk menyendiri, dan lebih mudah untuk belajar. Hal-hal baik akan datang

setelah itu. Selain itu, aku tidak punya teman seorangpun, tetap. Jika aku hanya berpikir tentang hal itu, tidak ada gunanya datang ke—

(suara sesuatu jatuh)

Shintaro: (tersentak, teriak)

Shintaro: S-Suara apa itu? Ada seseorang di kelas saat ini? Tunggu tunggu tunggu, itu aneh kan! Bahkan jika ada seseorang di sini tak ada

lampu yang menyala. Selain itu, suara itu datang dari kelasku, kan..?! I-i-i-itu tidak mungkin… h-h-hantu atau sesuatu, 'kan…?! Beri aku

istirahat! Ini menakutkan, tapi aku harus masuk ke dalam dan mengambil dompetku atau aku tidak bisa pulang… Aaaaah, apa yang harus

kulakukaaaaan—!?

[pintu geser terbuka]

Shintaro: Waaaaaaaaaaaah!!!

Ayano: Aaaaaaaaaaaaah!!!

Shintaro: Maafkan aku, maafkan aku, tolong kasihanilah aku, aah—

Ayano: Huh? Shintaro… kun…? Ah, sudah kuduga! Kau Kisaragi Shintaro-kun, 'kan?

Shintaro: Huh?

Ayano: Ini! Aku sekelasmu dan duduk di sampingmu.Aku Tateyama Ayano. Meskipun, kupikir kita tak pernah bicara sebelumnya.

Shintaro: Tate.. yama…? Oh, yang selalu mendapatkan nilai buruk…

Ayano: Apakah itu satu-satunya kesanmu padaku…?

Shintaro: Aku salah..?

Ayano: Ah, um. Tidak. Tidak sih, tapi.. Selain itu, lagipula, apa yang kau lakukan di sini larut malam? Sudah benar-benar gelap di luar.

Shintaro: Uh… itu kalimatku. Apa yang kau lakukan di sini hingga larut malam, seorang diri? Kau bahkan tidak memiliki lampu.

Ayano: Yah, kau tahu… Nilai rata-rataku di tes terakhir ini sangat buruk, sehingga guru memberiku tugas perbaikan.

Shintaro: Terus?

Ayano: Ketika aku tinggal sepulang sekolah untuk mengerjakannya, aku malah tertidur… Dan aku juga belum mengerjakan apapun! Dan

itulah situasinya… Ehehe. Hehe.

Shintaro: Terus, apakah ada gunanya untukmu tinggal di sekolah?

Ayano: Kau benar. Tidak ada gunanya… (menghela nafas) Bagaimana ini? Aku harus bergegas dan menyelesaikan ini besok atau

guru akan memarahiku lagi.

Shintaro: Apa sih masalahnya menjengkelkan banget? Itu salahmu sejak awal karena menerima tugas perbaikan! Aku kira itu tidak ada

hubungannya denganku sekalipun. Aku hanya akan mengambil dompet dan pulang.

Ayano: A-Anu!

Shintaro: Yeah?

Ayano: Shintaro-kun benar-benar pintar, kan? Seperti, kau selalu mendapat nilai seratus persen pada beberap hari yang lalu, juga.

Shintaro: … Jangan mengintip nilai tes orang lain.

Ayano: Oh, Maafkan aku. Um, jadi…

Shintaro: (menghelaf nafas) Apa itu? Cepat katakan.

Ayano: Oh, yeah. Um. Bisakah kau… sedikit membantuku belajar, begitu?

Shintaro: … Huh?

Ayano: Sedikit saja! Sedikit saja sudah cukup!

Shintaro: Dari saat ini?! Mengapa aku harus melakukan sesuatu seperti itu.

Ayano: Tolong! Aku mohon padamu!

Shintaro: Walau bilang begitu, tapi— Aaagh, bailah, aku paham! Hari ini doang, ngerti?

Ayano: Benarkah?

Shintaro: Aku bilang aku akan mengajarimu, bukan? Ayo lakukan dengan cepat dan pulang.

Ayano: Yeah…!

 - -

Shintaro: — jadi. Ini berubah menjadi ini.

Ayano: Mhm.

Shintaro: Dan terus, ini sama ini jadi ini berubah menjadi ini.

Ayano: Hmm… Hm?

Shintaro: Jadi. Kau terapkan ini di sini, dan lihat? Kau dapat melihat jawabannya sekarang, kan?

Ayano: Huh? Um tidak, aku tidak lihat sama sekali!

Shintaro: Berapa kali aku harus mengulanginya sebelum kau mendapatkannya?!

Ayano: Maafkan aku...

Shintaro: Beri aku istirahat… Kalau begini kita tidak akan selesai sebelum pagi.

Ayano: Kau benar…

Shintaro: Serius kenapa gadis ini? Harusnya ada batas untuk seberapa bodohnya kau ini..!

Ayano: (menghela nafas) … Oh, tapi kupikir aku mengerti bagian ini! Ini seperti ini… dan seperti ini, 'kan?

Shintaro: Hm? Oh, oh terlihat bagus. Kau benar. Itu sempurna.

Ayano: Dan terus, ini menjadi seperti ini, dan seperti ini?

Shintaro: Oooh. Oh oh oh. Benar, benar. Apa sih? Jadi kau bisa melakukannya jika berusaha, huh?

Ayano: Hehe… hehehehehe.

Shintaro: K-Kau tertawa terlalu banyak. Itu mengerikan.

Ayano: Huh? Eh? Aku mengerikan?

Shintaro: Augh, jangan menganggapnya terlalu serius, menyusahkan saja! Ini, karena kau sudah memecahkan yang ini berikutnya

yang ini. Cepat.

Ayano: Yeah!

 - -

Ayano: Beneran deh. Shintaro-kun benar-benar pintar, ya? Apakah kau belajar setiap hari?

Shintaro: Tidak juga kok. Aku hanya sekali-kali membaca buku.

Ayano: Dan kau dapat melakukannya dengan baik? Luar biasa ... Kau benar-benar pintar.

Shintaro: Mm, kurang benar kalau aku pintar, tapi lebih seperti… Aku tidak begitu mengerti, tapi jika aku mengingat sesuatu sekali aku tidak

akan melupakannya. Ini selalu seperti itu. Aku sudah hafal buku pelajaran, sehingga aku bisa melakukan dengan mudah pada tes juga.

Ayano: Oh begitu… Maka, jadi Shintaro-kun punya memori yang benar-benar bagus, ya? Enaknya. Aku lupa segala sesuatu

dengan cepat bahkan ketika aku belajar!

Shintaro: Ini tidak semuanya hal baik. Bahkan jika aku ingin melupakan atau tidak menyukai sesuatu, akhirnya aku malah mengingat

semuanya. Aku selalu khawatir tentang kenangan yang tidak penting. Ini adalah rasa sakit yang menyebalkan.

Ayano: Hmm…

Shintaro: Huh? A-Apa sih?

Ayano: Huh? Oh, tidak, Aku hanya berpikir jika Shintaro-kun tidak bisa melupakan kenangan buruk, akan lebih baik jika ada banyak

kenangan baik yang akan terjadi padamu sehingga akan melebihi kenangan buruk. Jika itu terjadi, maka kau tidak akan benar-benar berpikir

tentang semua kenangan buruk, 'kan?

Shintaro: …

Ayano: Um, sesuatu seperti itu tak bisa?

Shintaro: … Tidak. Aku tidak berpikir itu terdengar buruk? Jika sesuatu seperti itu terjadi, akan jauh lebih mudah.

Ayano: …! Ya! Aku yakin akan ada banyak dan banyak hal-hal yang menyenangkan terjadi padamu.

Shintaro: Bagaimana kau bisa mengatakan sesuatu seperti itu?

Ayano: Hehe. Hanya firasat.

Shintaro: Apakah kau sudah menemuka cara menyelesaikannya? Jika kau terus mengobrol kau tidak akan pernah selesai.

Ayano: Huh? Aah… tidak. Aku tak berpikir bisa menyelesaikannya sama sekali.

Shintaro: Kau ini…

- -

Ayano: Aku sangat tertolong! Jika Shintaro-kun tidak ada, aku takkan pernah selesai

Shintaro: Bahkan dengan pertolongan membutuhkan waktu yang lama… Geez. Aku datang cuma untuk mengambil dompetku, juga. Aku

benar-benar tidak beruntung.

Ayano: Ah… Aku benar-benar minta maaf. Tapi aku tidak akan melupakan hari ini!

Shintaro: Apa yang kau katakan? Bukankah kau mengatakan kau melupakan hal-hal tidak peduli berapa banyak kau belajar.

Ayano: Hari ini spesial! Aku akan berusaha ekstra keras untuk tidak melupakannya, sehingga akan baik-baik saja!

Shintaro: Yah, jika kau tidak lupa apa yang kita lakukan hari ini, maka kau mungkin akan melakukannya dengan baik pada tes berikutnya.

Ayano: Itu benar, tapi… Hari ini bukan hanya tentang belajar saja, kau tahu?

Shintaro: Apa kau mengatakan sesuatu?

Ayano: Tidak, bukan apa-apa! Bukan apa-apa!

Shintaro: Terus, rumahku ke arah sini. Kita berpisah di sini..

Ayano: Ya! Terus, dah..

Shintaro: Ya.

Ayano: … Shintaro-kun!

Shintaro: Apa?

Ayano: Sampai jumpa besok, ya?

Shintaro: …

Shintaro: … Ya. Sampai jumpa besok.

- -

[angin bertiup, bunyi mesin]


Ayano: Mari berhenti sejenak disini saat ini. Ini hanya puncak dari sebuah gunung es, tapi tak kupikir aku akan bisa berbicara denganmu

seperti ini lagi. Ini akan baik-baik saja. Bahkan jika kau melupakan cerita yang telah kau alami, itu akan menemanimu di dalam hatimu

selamanya. Jadi jangan khawatir. Bukalah matamu.

Ayano: Ya. Kau benar. Mari kita bicara jauh lebih banyak hal lain kali kita bertemu satu sama lain. Dan suatu hari, setelah kau ingat segala

sesuatu tentang cerita ini, ceritakanlah tentang orang-orang baru yang akan datang sesudahnya.

Ayano: … Ya. Ya. Aku mengerti. Kemudian pada saat aku melihatmu, aku akan mengatakan, “Lama tidak berjumpa.” Jadi aku ingin kau

membalasnya juga, oke?

Ayano: Yeah. Janji ya.

Ayano: Sudah hampir waktunya, yah? Oke. Jadi, mari kita bertemu satu sama lain di dunia berikutnya.

[bel berdenting] - - SELESAI.

sumur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar